PERCOBAAN II
SENSOR SUHU
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Mahasiswa
mampu memahami karakteristik dari sensor
LM35, PTC, dan NTC.
2.
Mahasiswa
mampu mengaplikasikan rangkaian sensor
LM35, PTC, dan NTC.
3.
Mahasiswa
mampu menganalisa karakteristik dari
sensor LM35, PTC, dan NTC.
DASAR TEORI
Sensor suhu adalah komponen yang biasanya digunakan
untuk merubah besaran panas menjadi listrik untuk mempermudah dalam menganalisa
besarannya. Untuk membuatnya ada dua cara yaitu dengan menggunakan bahan logam
dan bahan semikonduktor, karena bisa merubah nilai hambatannya terhadap arus
listrik yang tergantung pada suhunya. Pada logam
semakin besar suhu maka nilai hambatannya akan semakin naik, berbeda pada bahan
semikonduktor, semakin besar suhu maka nilai hambatannya akan semakin turun.
Beberapa jenis sensor suhu, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
LM 35
Sensor suhu LM35 merupakan komponen elektronik dalam bentuk chip IC
dengan 3 kaki (3 pin) yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis, berupa suhu
atau temperature sekitar sensor menjadi besaran elektris
dalam bentuk perubahan tegangan, pada gambar 2.1 menunjukkan sebuah LM 35 tampak sisi depan, dan gambar
2.2 menunjukkan LM 35 tampak dari sisi bawah yang dapat dilihat kaki-kaki dari
LM 35. Sensor suhu LM35 memiliki
parameter bahwa setiap kenaikan 1 ºC tegangan keluarannya naik sebesar 10 mV
dengan batas maksimal keluaran sensor adalah 1,5 V pada suhu 150 °C. Misalnya
pada perancangan menggunakan sensor suhu LM35 kita tentukan keluaran adc
mencapai full scale pada saat suhu 100 °C, sehingga saat suhu 100 °C tegangan
keluaran transduser (10mV/°C x 100 °C) = 1V.
Gambar 2.1 LM35 tampak depan Gambar 2.1 LM35 tampak bawah
Meskipun tegangan sensor suhu LM35 ini dapat
mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt,
sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35
hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan
menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan
pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
V lm35 = suhu * 10 mV
V lm35 = suhu * 10 mV
Berikut ini adalah
karakteristik dari sensor suhu LM35.
- Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
- Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
- Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
- Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
- Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
- Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
- Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
- Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
2.
PTC
Komponen termistor PTC (Positive Temperatur
Coefficient) adalah suatu resistor yang mempunyai koefisien temperatur positif
yang sangat tinggi. Dimana nilai resistansi PTC akan semakin tinggi pada saat
perubahan suhu disekitar PTC semakin tinggi. Pada gambar 2.3 menunjukkan bentuk fisik dari
sensor PTC. PTC memiliki
sifat yang berkebalikan dengan NTC. PTC akan memeberikan perubahan resistansi
semakin rendah pada saat suhu disekitar body PTC semakin dingin.
Dalam beberapa hal PTC ini
berbeda dengan NTC seperti yang dituliskan berikut ini :
·
Koefisien temperatur dari termistor PTC akan positif hanya antara daerah temperatur tertentu. Diluar daerah
temperatur ini, koefisien temperaturnya bisa nol ataupun negatif.
·
Harga koefisien temperatur mutlak dari termistor PTC, hampir dalam seluruh kejadian jauh lebih besar daripada yang dimiliki
oleh termistor NTC.
Berikut ini adalah Simbol dan Gambar Komponen Thermistor PTC :
Cara Mengukur PTC Menggunakan
Multimeter
- Seting multimeter sebagai ohm meter
- Hubungkan kedua probe multimeter pada kaki PTC, multimeter harus menunjuk sutu nilai resistansi sesui dengan nilai resistansi PTC yang tertera pada body PTC.
- Berikan perubahan suhu menggunakan solder pada body PTC dan amati perubahan resistansinya. Dengan memberikan perubahan suhu semakin panas maka resistansi kedua kaki PTC harus bertambah semakin besar.
Hasil pengukuran PTC menggunakan
multimeter tersebut, dikatakan PTC dalam kondisi baik bila PTC mampu memberikan
perubahan resistansi semakin besar pada saat suhu PTC semakin tinggi. Pada
langkah ke 2 apabila nilai resistansi yang ditunjuk multimeter adalah 0 Ohm
maka PTC rusak (short), dan apabila menunjuk nilai tidak
berhingga maka PTC rusak (open).
3.
NTC
Pengertian termistor NTC (Negative Temperature Coefisien)
adalah resistor dengan koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi.
Termistor jenis ini dibuat dari oksida dari kelompok elemen transisi besi (
misalnya FE2O3, NiO CoO dan bahan NTC yang lain) gambar
2.4 menunjukkan bentuk fisik sensor NTC .
Gambar 2.4 Thermistor NTC
Karakteristik NTC (Negative Coefisien
Temperature)
Bilamana
memungkinkan untuk menemukan termistor NTC untuk memenuhi seluruh harga NTC
yang dibutuhkan, kadang – kadang jauh lebih ekonomis bila beberapa NTC digabung
atau diadaptasikan harga-harga resistansi yang sudah ada dalam rangkaian dengan
salah satu atau lebih termistor NTC yang kita punyai.
Berikut
ini adalah Simbol dan Gambar Komponen Thermistor NTC:
Kadang-kadang,
dengan menambah resistor seri dan paralel dengan NTC, dan kita bisa memperoleh
harga termistor NTC standart yang kita perlukan. Seandainya tidak bisa maka
kita perlu mencari type termistor NTC khusus yang kita butuhkan.
Jadi
seandainya dari seluruh kombinasi resistor yang telah kita lakukan kita tidak
mendapat harga NTC standart yang kita butuhkan, maka dalam hal ini kita perlu
mencari NTC sesuai dengan spesifikasi yang kita butuhkan. Dalam suatu rangkaian
dimana terdapat suatu NTC, maka rangkaian resistor tambahan seringkali banyak
manfaatnya.
Contoh
berikut ini akan menunjukkan dan menjelaskan suatu hasil kombinasi antara NTC
dengan resistor biasa .Anggap saja sekarang kita sedang membutuhkan termistor
NTC dengan harga yang berkisar antara 50Ω pada 30 oC dan 10 Ωpada 100 oC .
Tentunya type standart yang mempunyai karakteristik demikian tidak terdapat
dalam program kita . Sekalipun demikian , kita tak perlu cemas sebab masalah
ini bisa kita atasi dengan satu buah NTC standart dan dua buah resistansi biasa
.
Cara
Mengukur NTC Dengan Multimeter
- Atur atau posisikan multimeter sebagai Ohm meter
- Hubungkan kedua terminal NTC dengan probe multimeter
- Amati jarum atau display pada multimeter harus menunjuk suatu nilai resistansi sesuai nilai yang tertera pada NTC tersebut (misal 10 KOhm)
- Berikan perubahan suhu pada multimeter dengan benda panas seperti solder pada body NTC, amati perubahan resistansinya. NTC yang baik maka akan memberikan respon perubahan nilai resistansi yang ditunjukan multimeter akan turun kurang dari 10 KOhm hingga beberapa Ohm.
Apabila pada langkah 3 tersebut
multimeter menunjuk pada 0 Ohm dengan kondisi pada suhu ruangan maka NTC tersebut
rusak (short circuit) dan apabila multi meter tidak menunjuk atau jarum tidak
bergerak maka NTC tersebut rusak dengan kondisi open circuit. Kemudian apabila
pada langkah 4 multimeter tidak memberikan respon perubahan resistansi pada
saat NTC diberikan perubahan suhu maka NTC rusak dan tidak layak pakai.
4.
IC LM358
Gambar 2.5 kaki-kaki IC
LM358
IC LM358 merupakan rangkaian terintegrasi yang
memiliki dua penguat operasional. Pada gambar 2.5 merupakan fungsi dari masing-masing
pin. Pada IC LM358 ini terdapat
4 masukan, memiliki faktor penguatan yang besar dan frekuensi internal yang
berubah-ubah, yang mana di desain secara spesifik untuk beroperasi dari sebuah
power supply melalui sebuah range tegangan. IC ini memiliki spesifikasi sebagai
berikut, frekuansi internal yang dapat diubah untuk penguatannya, penguatan
tegangan yang besar (100dB), memiliki besar range tegangan antara 3V-32V, arus
bias input rendah(20nA), arus offset rendah(2nA), tegangan offset input rendah
(2mV).
ALAT DAN BAHAN
1. Jobsheet praktikum sensor suhu
2.
Avo
meter
3.
Power
supply
4.
Jack
banana (kabel jumper)
5.
Sensor
LM 35, PTC, NTC.
6.
Project
board
7.
IC
LM358
8.
Resistor
9.
Potensio
LANGKAH KERJA
1. Kesehatan
dan Keselamatan kerja
a. Pelajari dan pahami petunjuk praktikum pada lembar
kegiatan praktikum.
b. Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang
dibutuhkan.
c. Periksalah komponen modul trainer sebelum
digunakan.
d. Sebelum catu daya dihidupkan hubungi dosen
pendamping untuk mengecek kebenaran rangkaian.
e. Yakinkan tempat anda bekerja aman dari sengatan
listrik.
f.
Ketika
melaksanakan praktikum, pastikan suhu yang terukur tidak melebihi dari batas
skala termometer (± 10 menit).
g. Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum!
2. Langkah Percobaan
a.
Siapkan
alat dan bahan (trainer sensor suhu)
b.
Hubungkan
rangkaian sensor suhu (PTC, NTC, LM35) serta rangkaian pengkondisi sinyal
dengan catu daya sebesar +/- 5 volt.
c.
Hubungkan
output sensor dengan inputan pada buffer, dan outputan buffer dengan inputan
penguat noninverting dengan menggunakan jumper(jack banana).
d.
Amati
perubahan suhu dan tegangan pada sensor.
e.
Catat
tegangan yang dihasilkan sesuai dengan tabel.
f.
Rangkailah
rangkaian sensor suhu PTC dan NTC
seperti pada gambar 2.6
g.
Rangkailah
rangkaian sensor suhu LM35 seperti pada gambar 2.7
h.
Catat
suhu awal pada sensor.
1.
Nilai Resistansi PTC 18 Ohm dengan Kode 180NN5A
2.
Nilai Resistansi NTC 22 Ohm dengan Kode 22D-11
3.
Tegangan
NTC mula-mula 537 mV
4.
Tegangan
PTC mula-mula 10,5 mV
5.
Nyalakan
solder dan catat tegangan sesuai instruksi pada tabel 1.
Tabel 1. Rangkaian Pembagi Tegangan PTC, NTC, dan LM 35
Suhu
|
Tegangan PTC(mV)
|
Tegangan NTC (mV)
|
Tegangan LM 35 (mV)
|
|||
Sensor
|
Diff
|
Sensor
|
Diff
|
Sensor
|
Diff
|
|
GRAFIK HASIL PERCOBAAN
grafik Sensor PTC
grafik Sensor NTC
grafik Sensor LM 35
ANALISIS
KESIMPULAN
1. Bagaimana karakteristik dari sensor suhu PTC, NTC
dan LM35?
2.
Sebutkan
dan jelaskan contoh pengaplikasian dari ketiga sensor tersebut?
3. Bagaimana karakteristik dan
fungsi dari IC LM358 pada rangkaian tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar